Cara mudah periksa atau pengcekan ketebalan kampas rem atau brake pads tanpa buka roda mobil.To
the point saja, berikut cara untuk periksa atau ketebalan kampas rem
cakram atau brake pad pada sistem rem mobil yang menggunakan disc atau
disc brake.
“Kang tolong lihatin kampas rem mobil saya, sudah waktunya di ganti atau belum,”
itulah permintaan minta tolong dari sahabat, yang perlu untuk
mendapatkan jawaban agar tidak muncul kekhawatiran karena kampas rem
mobil yang habis. Cara periksa ketebalan kampas rem mobil dengan disc brake
cukup mudah, tinggal di intip dari celah yang ada pada peleg dengan
menggunakan lampu atau senter ponsel misalnya, jadi tidak perlu membuka
roda. Saat di intip yang terlihat seperti gambar dibawah adalah
ketebalan Brake pad atau kampas rem bagian luar.
Periksa ketebalan kampas rem cakram pada mobil dari celah peleg
Sedangkan brake pad bagian dalam tidak terlihat, tetapi jika brake
pad bagian dalam sudah limit untuk di ganti, pada roda akan terdapat
bunyi nyaring saat mobil jalan, karena plat indikator limit ketebalan
brake pad bersentuhan dengan disc brake.
Kampas rem saat terbuka caliper
Kapan Waktunya Ganti Kampas Rem Mobil
Untuk ketebalan kampas rem mobil yang baru lebih dari 8mm atau
sekitar 12 mm dan kapan saatnya melakukan penggantian kampas rem adalah
bisa di ambil ketebalan antara 2,5 mm sampai 3 mm, dan lebih bagus kalau
penggantian di lakukan saat service berkala.
Catatan: Mungkin terdapat sedikit kesulitan jika masih menggunakan
velg standar karena lubang pada velg yang terlalu kecil,tetapi bukan
berarti tidak bisa dilihat ketebalan kampas remnya. Silakan kunjungi
juga Bagaimana Cara Bongkar Pasang Rem Cakram.
Banyak lampu indikator di dasbor mobil dengan lambang yang
memliki arti masing-masing. Biasanya ketika kunci kontak di-ON-kan,
lampu indikator menyala 1-3 detik kemudian padam. Namun bisa saja ada
lampu yang masih menyala, itu artinya ada yang tidak beres pada mobil
itu. Salah satunya lampu ABS pada kendaraan yang sudah dilengkapi dengan
anti-lock braking system (ABS).
ABS adalah sistem keselamatan
yang memungkinkan roda pada kendaraan bermotor untuk terus berinteraksi,
mencegah roda terkunci (berhenti berputar) pada pengereman mendadak.
Roda yang terkunci pada pengereman akan membuat kendaraan tidak
terkendali dan bisa mengakibatkan kecelakaan.
Nah, mestinya
ketika mesin dihidupkan, lampu ABS akan hidup sejenak lalu padam. Kalau
terus menyala (Gbr.1), jangan diabaikan dan segera cari tahu solusinya
"Sebaiknya
dicek ke bengkel. Di Mitsubishi kita pakai alat scan Multi-Use Tester
(MUT). Kita cek minyak rem, hiraulisnya, unit ABS-nya. Apakah ada yang
macet," kata Yuswadi, Head of Technical Service Research Center Section
PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Sistem ABS kombinasi dari sistem elektronik dan hidarulis untuk
mengatur pengereman masing-masing roda. Komponen utamanya seperti speed
sensor, katup, control unit dan modulator unit. "ABS mengatur pressure
ke masing-masing roda," lanjut Yuswandi (Gbr.2). Sehingga jika lampu
peringatan tetap menyala bisa jadi ada malfungsi.
"Biasanya
beberapa hal terjadi pada speed sensor, apakah kabelnya putus. Itu
terjadi misal habis buka rem atau sokbreker, terutama di bengkel umum
yang asal main buka. Paling ekstrem, kabelnya digigit tikus," jelas
Andry Bastian, Service Manager Astrido Toyota Kebon Jeruk, Jakbar
(Gbr.3).
Bisa pula sensor ABS-nya kotor yang menyebabkan sistem
memicu lampu peringatan ABS mengevaluasi kondisi itu sendiri. Nah,
seumpama ada yang rusak, berarti efek antiselipnya tidak berfungsi.
Meski
begitu pengemudi tidak perlu panik, termasuk ketika lampu peringatan
ABS menyala saat mobil sedang digunakan. Karena mobil tetap bisa
mengerem.
Andry juga menyarankan cari bengkel terdekat. Bagusnya
sih di bengkel resmi, karena mereka punya alat untuk mendiagnosis kenapa
lampu ABS menyala, seperti di Toyota pakai GTS (Global TechStream).
Nanti bengkel akan memberi solusi sesuai dengan kode error yang
diberikan.
Faktor
keselamatan dalam mengendarai mobil, menjadi salah satu kreteria utama
saat ini, di kalangan pembeli kendaraan kelas menengah dan keatas. Saat
ini, setiap produsen mobil, berlomba dalam menempatkan tekhnologi yang
menunjang, dari sisi keselamatan penumpang dan pengemudi. Salah satu
tekhnologi yang di gunakan adalah, ABS (Anti-lock Braking System).
Sistem ini sudah diterapkan di teknologi keamanan Toyota Indonesia, dan salah satunya yang mendapatkan sistem ABS adalah Toyota Rush. Lalu anda pasti bertanya, bagaimana cara kerja rem ABS? Jawaban akan cara kerja rem ABS, akan saya tuliskan di halaman ini.
ABS (Anti-lock Braking System)
Pada saat melakukan pengereman mendadak, di kecepatan tinggi atau
saat hujan yang membuat jalan licin. Tentunya anda akan kesulitan dalam
melakukan pengereman mendadak. Roda menjadi terkunci dan mobil susah
untuk dikendalikan. Sistem anti-lock braking inilah, yang akan membantu
anda, dalam melakukan pengereman mendadak, dan membantu anda dalam
mengendalikan mobil jika anda mengerem mendadak.
Sistem ini, sudah diterapkan sejak lama terutama untuk balapan. Tanpa
sistem ini, pengemudi professional, juga mengalami kesulitan dalam
mengendalikan mobil, jika melakukan pengereman mendadak. Setiap
pengemudi di jalan raya, pasti akan menghindari melakukan pengereman
mendadak, tetapi keadaan terkadang memaksa pengemudi untuk melakukan
pengereman secara mendadak. Jika mobil anda tidak dilengkapi dengan
sistem ABS, maka kempat roda akan terkunci. Hal ini mengakibatkan mobil
tetap meluncur dan susah dikendalikan. Secara teori, sistem ini
menghindari penguncian terhadap kempat roda, dengan roda yang tidak
terkunci, mobil lebih mudah dikendalikan. Selain itu, semua bagian ban
mobil akan melakukan pengereman, yang dapat menghidari ban panas. Semua
ini akan membuat jarak pengereman menjadi lebih pendek dan daya cengkram
ban masih anda dapatkan.
Lalu bagaimana cara kerja rem ABS? Sistem anti-lock braking memiliki
empat komponen utama yang saling terkait, satu sama lain. Keempat
komponen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, kompenen tersebut antara
lain: 1. Sensor Kecepatan
Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, terdapat
di setiap roda atapun di diferensial (tergantung dari pabrik). 2. Katup Pengereman
Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini dikendalikan
oleh komputer / kontroler ABS. Secara umum, katup rem memiliki tiga
posisi yang berbeda.
Katup Posisi Satu: Dalam posisi ini, katup dalam posisi terbuka
penuh, sehingga tekanan minyak rem secara penuh, langsung diteruskan ke
rem.
Katup Posisi Dua: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi tekanan
minyak rem, sehingga tekanan tidak akan diteruskan ke rem walaupun
pengemudi menekan rem.
Katup Posisi Tiga: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi sebagian
dari tekanan minyak rem, sehingga tekanan hanya setengah yang
diteruskan ke rem, walaupun pengemudi menekan rem secara penuh.
3. Pompa
Fungsi dari pompa ini adalah mengembalikan tekanan pada jalur pengereman yang dilepaskan oleh katup ke rem.
4. Kontroler / Komputer
Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan mengolah data dari sensor kecepatan.
Cara Kerja Rem ABS Mobil
Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan
menyampaikan data kecepatan tersebut ke pada kontroler. Untuk mobil
berhenti secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam, akan
diperlukan waktu selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan
pengereman normal, tidak akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain
ceritanya jika anda melakukan pengereman mendadak, maka roda akan
terkunci. Waktu yang diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1
detik.
Karena kontroler telah di program, untuk dapat menghentikan kendaraan
secara maksimal, terkuncinya roda saat pengereman tidak boleh terjadi.
Sebelum roda terkunci, kontroler akan mendapatkan data dari sensor
kecepatan dan akan memerintahkan katup menghalangi tekanan, dengan cara
mengambil katup posisi dua atau katup posisi 3, sesuai perintah dari
kontroler. Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan,
kontroler akan memerintahkan katup untuk mengambil posisi satu, yang
membuat tekanan minyak rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem
ABS diatas terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil
sekarang, mampu melakukan 15 kali proses tersebut dalam 1 detik.
Demikianlah dasar cara kerja rem ABS, tentunya disetiap mobil
memiliki sistem dan komponen yang berbeda, sesuai dengan kemampuan dan
performa mobil dan harga jual dari mobil.
Rem tromol mobil banyak digunakan pada sistem pengereman untuk roda belakang, rem tromol juga digunakan sebagai rem parkir.
Sistem rem pada kendaraan adalah komponen vital yang erat hubungannya dengan keselamatan kita saat berkendara dijalan raya.
Berdasarkan catatan kerja saya, sampai kilometer tempuh mobil 400 ribu
kilometer pun sepatu rem atau brake soe atau kampas rem tromol
kondisinya masih tebal dan belum layak untuk diganti.
Berbeda dengan rem cakram yang terdapat pada roda depan, untuk kampas
rem cakram pada roda depan di kilometer tempuh 100 ribu sampai 120 ribu
sudah harus diwaspadai karena kampas rem sudah mulai tipis.
Kalau memang mobil rajin service tentu tidak perlu khawatir dengan
kondisi sistem pengereman, karena setiap service yang pastinya sistem
rem akan selalu diperiksa dan dibersihkan.
Beberapa tips sederhana agar rem tromol lebih pakem:
1. Rajin service dan periksa kemungkinan rembesan minyak rem di roda.
2. Periksa ketinggian tuas rem tangan saat ditarik, jika
saat ditarik terdengar bunyi klik diatas sembilan kali, rem tangan rawan
lolos atau rawan blong saat tuas handrem ditarik.
3. Setel Rem tromol, ini bertujuan agar lebih pakem saat
digunakan untuk mengerem,terutama saat parkir ditempat yang tidak datar,
untuk cara penyetelan rem tomol sudah saya tulis, silakan lihat DISINI.
4. Penyetelan rem tromol melalui consol box kurang disarankan, karena
hasil tidak maksimal, disamping itu kita tidak akan mengetahui kondisi
ketebalan kampas rem diroda.
5. Bersihkan rem tromol, ini bertujuan untuk menghindari
rem tromol macet atau rem tidak terbebas saat handrem sudah diturunkan
atau roda tidak berputar padahal handrem sudah diturunkan.